Hari minggu sebagai seorang pelajar tahun akhir, banyak masa dihabiskan
dengan mmebaca buku, menulis report,
kemudian termenung , mengingati orang-orang yang tersayang
selalunya.. begitulah yang terjadi pada hari minggu
berhenti menulis report seketika,
kerana aku ingin bercerita tentang 'setia' yang sedang aku saksikan
Ia mengenai setia seorang perempuan pada seorang lelaki bergelar suami
Ini mengenai setianya umi pada ayah
Dari kecil , aku selalu memerhatikan semua perkara disekeliling
Yang terjadi,yang diperkatakan malah yang disembunyikan,
kemudian aku cuba berfikir mengenainya
sejak aku mula belajar mengingati, dan mula berupaya untuk mengingati,
aku selalu tahu yang umi akan selalu setia menunggu ayah pulang
Ya..selalu sahaja setia,
menunggu ayah pulang dari kerja, dari surau, dari kem
atau menunggu ayah pulang dari memancing
tidak kira selewat mana ayah pulang, umi akan tetap setia menunggu
membukakan pintu, dan menyambut ayah dengan senyuman,
kemudian, bertanyakan ayah sama ada mahu makan atau minum
Jika waktu ayah pulang, umi sedang menjahit..umi akan berhenti menjahit
jika waktu itu , umi sedang didapur memotong sayur,
umi akan berhenti memotong, membasuh tangan kemudian berbgegas membuka pintu
jika umi sedang menyapu dedaun kering di laman waktu ayah pulang,
umi acapkali memberi penyapu padaku, lalu bergegas menemui ayah di kereta
kadangkala, umi menunggu ayah sampai tertidur,
dan waktu ayah sampai, umi cepat-cepat bangun dan membuka pintu
Dan selalunya ayah , walau selewat-sepenat mana pun dirinya
Ayah akan selalu tersenyum pada umi yang setia menunggunya,
Dan selalunya ayah duduk di meja makan dan meminta segelas teh panas
Sambil minum teh di meja makan, ayah akan bertanya pada umi
tentang hal-hal dirumah,tentang anak2, dan juga apa2 sahaja.
Umi akan bercerita dan ayah setia mendengarnya
Dan sekarang , selepas 23 tahun aku hidup ,ianya masih sama
waktu pulang dari universiti, aku masih lagi melihat perkara yang sama
berlaku saban hari
Ya..masih
Umi masih juga begitu setia menunggu ayah pulang
dan ayah masih juga begitu,
Pulang-pulang saja terus duduk dikerusi dan meminta teh panas buatan umi
Umi bercerita dan ayah masih setia mendengarnya
Mereka bercerita dan bercerita,
dan ketawa terus ketawa.
Ayah cakap,
"Jika manusia itu tahu setia pada Tuhannya,
dia akan tahu untuk setia pada manusia-manusia
yang Tuhan hantar untuk mereka.."